Sepeda belakangan naik pamor menjadi tren perbincangan hangat di
dunia. Pasalnya banyak negara mengusulkan moda transportasi ramah lingkungan
ini menjadi alat angkut utama kehidupan normal baru setelah pandemi COVID-19
hingga nanti vaksin ditemukan. Wow, sebuah kemajuan untuk pemeliharaan
lingkungan berkelanjutan.
COVID-19 dan social distancing ternyata mempunyai efek
positif tidak terduga, yaitu tingkat polusi udara di dunia berkurang. Siapa
yang melewatkan cerahnya langit biru siang hari, mulai dari beberapa minggu
setelah distancing dimulai? Sepertinya tidak ada, bukan? Rata-rata,
hampir semua menikmati pengalaman menatap deretan awan putih berbaris dan
indahnya mentari senja di khatulistiwa. Sesuatu yang jarang ditemui di kota
besar, seperti Jakarta. Hal ini ternyata juga terjadi di belahan dunia lainnya,
Amerika, Australia, Britania Raya, dll.
Inilah yang menjadi dasar beberapa negara mulai menyisihkan
anggaran infrastruktur sepeda, sebagai persiapan memulai kehidupan normal baru.
Alasan kuatnya tak lain dan tak bukan adalah mendukung upaya mencegah pandemi
gelombang ke-2. Dimana polusi dapat menggangu kesehatan pernapasan dan
menurunkan imunitas serta daya tahan tubuh seseorang, yang dihubungkan dengan
kerentanan seseorang terhadap COVID-19. Sekaligus juga sebagai pencegahan
kerumunan di area tunggu dan dalam transportasi umum.
Dalam hal ini Jakarta boleh berbangga, karena sudah selangkah
lebih maju dari negara-negara tersebut. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
telah menata jalanan ibukota dengan jalur sepeda sejak akhir tahun 2019 lalu.
Infrastruktur yang kini sedang disiapkan berbagai negara, Jakarta sudah punya.
Asyik kan?! Mari apresiasi pemerintah untuk hal ini. Dengan kesiapan infrastruktur,
kita dapat segera mengikuti tren sepeda untuk beraktivitas.
Selain Jakarta, bagaimana dengan kota lain di Indonesia?
Menyongsong kehidupan normal baru setelah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) yang kita harapkan segera berakhir seperti membuka awalan baru.
Sebuah milestone yang patut disyukuri. Sudah seharusnya seluruh warga
memeliharanya dengan tetap menjaga jarak saat berada di ruang publik, agar
tidak terjadi pandemi COVID-19 gelombang ke-2. Salah satu cara tepat, yuk mulai
persiapkan sepeda sebagai alternatif transportasi Anda.
Bagi Kawan-kawan yang belum tau jenis-jenis sepeda yang tren saat
ini, berikut saya akan jabarkan di Blog ini. Cekidot..
Road Bike
Namun hal tersebut bukan tanpa kekurangan. Roda yang terlalu rngan
seakan dirasa kurang stabil untuk dibawa menerabas rute nonaspal. Pada kasus
tertentu seperti berbentrokan dengan lubang jalan, roda bisa cepat rusak.
Selain itu, road bike sebenarnya tidak didesikasikan untuk membawa
beban berat. Namun apabila Anda hanya membutuhkannya untuk perjalanan jarak pendek
dengan beban ringan seperti belanjaan pasar, road bike masih dapat
diandalkan.
Mountain Bike (MTB)
Untuk pemakaian pada medan berat, mountain bike, atau biasa
disingkat MTB, bisa jadi pilihan. Keuntungan yang di dapatkan dirasa sepadan.
Dilengkapi dengan rem berkekuatan setara dengan sepeda motor, dan biasanya
suspensi yang mumpuni untuk menahan guncangan. Kekurangan mountain bike adalah
bobot yang berat dengan roda besar. Kategori sepeda mountain bike biasanya
banyak tersedia di situr belanja, seperti Ruparupa.
Hybrid Bike
Nah, bila mengidamkan sepeda dengan kecepatan setara road
bike namun sekuat mountain bike untuk tren mendatang, Anda dapat
memilih hybrid bike. Ditunjang dengan sadel yang lebih lebar dan setang
yang tegak, hybrid bike sangat sempurna untuk dibawa berkeliling
kota. Ideal juga untuk dibawa di jalan aspal maupun trek setapak yang biasanya
berbatu. Saat hujan, hybrid bike menawarkan performa yang lebih
konsisten. Dan beberapa model bahkan dilengkapi dengan keranjang untuk membawa
tas atau bebawaan.
Fixie
Fixie atau fixed gear sebenarnya adalah sepeda
balap untuk medan velodrome. Namun beberapa komuter menyukainya karena
ringan, cepat, dan minim perawatan. Tak heran, fixie juga populer
untuk opsi sepeda dalam kota. Kekurangannya hanya satu, fixie adalah
tipe sepeda yang mengandalkan kayuhan kaki Anda untuk maju. Sepeda otomatis
berhenti dengan sendirinya saat kaki Anda tak menyentuh pedal. Jika Anda tidak
masalah dengan hal tersebut, boleh-boleh saja memilih fixie sebagai
sepeda Anda.
City Bike
Sudah tahu dong, kalau Amsterdam dan kota Eropa lain terkenal
karena kebiasaan penduduknya yang gemar bersepeda. Jenis sepeda tersebut
adalah city bikes. City bikes memang didesain khusus untuk
kenyamanan penduduk kota. Dimana pengendara wanita dapat tetap mengenakan rok,
karena terdapat papan pelindung pada jari-jari roda serta pada rantai sepeda,
plus lampu built-in untuk penerangan saat digunakan sore atau
menjelang malam hari. Sadelnya juga nyaman, sempurna untuk memantau kondisi
jalan dari balik setang. Sayangnya, city bikes cenderung bergerak
lambat.
E-Bike
E-bike atau Electric bike sempat populer beberapa waktu
lalu di Indonesia. Brand seperti Selis mengusung konsep ini. Sangat
mudah digunakan, karena ada motor penggeraknya. Walaupun mesin e-bike tidak
seperti mesin sepeda motor, ada baiknya Anda tetap melengkapi sesi berkendara
dengan helm. Pasalnya, kecepatan e-bike bisa hampir setara kecepatan
sepeda motor. Sisi menyenangkannya, bila Anda menggunakan e-bike untuk bike
to work, dijamin, keringat akan jauh berkurang dan Anda bisa bekerja dengan
lebih percaya diri. Bagaimana?
Folding Bike
Satu lagi pilihan untuk bike to work adalah sepeda
lipat, yang memang sudah menjamur saat ini. Sesuai dengan namanya, sepeda lipat
dirancang dengan body yang dapat disederhanakan demi kemudahan dalam
penyimpanan. Bila rumah Anda tidak luas dan garasi terbatas, sepeda lipat adalah
jenis yang paling cocok untuk Anda. Jangan lupa selalu mengenakan helm saat
bersepeda untuk memperkecil risiko cedera kepala. Karena sepeda lipat memiliki
roda yang kecil, sehingga seringkali tidak stabil saat melindas lubang jalan.
Touring Bike
Tipe touring bike dapat Anda pilih jika menginginkan
sepeda yang dapat Anda pakai sekaligus untuk hobi touring ke luar
kota. Touring bike terkenal dengan keunggulannya tahan terhadap cuaca
dan aneka medan, serta kemampuannya untuk menopang bawaan berat. Pilihan yang
sempurna untuk opsi jalan-jalan pascapandemi, bukan?
Adult Tricycle
Memiliki orangtua yang masih segar dan fit? Saatnya menghadiahkan
mereka sepeda roda tiga untuk opsi berkelana di sekitar
tempat tinggal. Sepeda ini sangat nyaman, prima dalam menjaga keseimbangan. Dan
yang pasti, banyak ide yang bisa tercipta dengan hadirnya sepeda roda tiga di
garasi mereka. Seperti lebih mudahnya bagi mereka membagikan bantuan kepada
tetangga yang terkena PHK, dll.
Kids Bike
Anak-anak Anda pun perlu memiliki sepedanya sendiri. Masih
ingatkah Anda akan kenangan belajar sepeda pertama kali? Yuk, teruskan tren
sepeda tersebut kepada Si Kecil. Jatuh-bangun tak apa, asal bisa menikmati dan
mensyukuri indahnya bermain di luar, bukan #dirumahaja. Sambil terus tetap
mengajari mereka hidup berdamai dengan virus corona tentunya.