Showing posts with label Trend. Show all posts
Showing posts with label Trend. Show all posts

Saturday, July 25, 2020

Tren Sepeda di Masa Pandemi Covid-19 2020

Sepeda belakangan naik pamor menjadi tren perbincangan hangat di dunia. Pasalnya banyak negara mengusulkan moda transportasi ramah lingkungan ini menjadi alat angkut utama kehidupan normal baru setelah pandemi COVID-19 hingga nanti vaksin ditemukan. Wow, sebuah kemajuan untuk pemeliharaan lingkungan berkelanjutan.

COVID-19 dan social distancing ternyata mempunyai efek positif tidak terduga, yaitu tingkat polusi udara di dunia berkurang. Siapa yang melewatkan cerahnya langit biru siang hari, mulai dari beberapa minggu setelah distancing dimulai? Sepertinya tidak ada, bukan? Rata-rata, hampir semua menikmati pengalaman menatap deretan awan putih berbaris dan indahnya mentari senja di khatulistiwa. Sesuatu yang jarang ditemui di kota besar, seperti Jakarta. Hal ini ternyata juga terjadi di belahan dunia lainnya, Amerika, Australia, Britania Raya, dll.

Inilah yang menjadi dasar beberapa negara mulai menyisihkan anggaran infrastruktur sepeda, sebagai persiapan memulai kehidupan normal baru. Alasan kuatnya tak lain dan tak bukan adalah mendukung upaya mencegah pandemi gelombang ke-2. Dimana polusi dapat menggangu kesehatan pernapasan dan menurunkan imunitas serta daya tahan tubuh seseorang, yang dihubungkan dengan kerentanan seseorang terhadap COVID-19. Sekaligus juga sebagai pencegahan kerumunan di area tunggu dan dalam transportasi umum.

Dalam hal ini Jakarta boleh berbangga, karena sudah selangkah lebih maju dari negara-negara tersebut. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menata jalanan ibukota dengan jalur sepeda sejak akhir tahun 2019 lalu. Infrastruktur yang kini sedang disiapkan berbagai negara, Jakarta sudah punya. Asyik kan?! Mari apresiasi pemerintah untuk hal ini. Dengan kesiapan infrastruktur, kita dapat segera mengikuti tren sepeda untuk beraktivitas.

Selain Jakarta, bagaimana dengan kota lain di Indonesia? Menyongsong kehidupan normal baru setelah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang kita harapkan segera berakhir seperti membuka awalan baru. Sebuah milestone yang patut disyukuri. Sudah seharusnya seluruh warga memeliharanya dengan tetap menjaga jarak saat berada di ruang publik, agar tidak terjadi pandemi COVID-19 gelombang ke-2. Salah satu cara tepat, yuk mulai persiapkan sepeda sebagai alternatif transportasi Anda.

Bagi Kawan-kawan yang belum tau jenis-jenis sepeda yang tren saat ini, berikut saya akan jabarkan di Blog ini. Cekidot..

Road Bike

Road bike sesuai untuk digunakan pada jalan beraspal atau jalur sepeda. Anatomi sepeda yang aerodinamis, didesain untuk memberikan kemudahan dan kecepatan maksimum berkendara dengan tenaga minimum bagi pengendara. Keunggulan lainnya adalah berat roda dan jari-jari yang ringan, sehingga mendukung berat keseluruhan sepeda ini yang juga terbilang ringan.

Namun hal tersebut bukan tanpa kekurangan. Roda yang terlalu rngan seakan dirasa kurang stabil untuk dibawa menerabas rute nonaspal. Pada kasus tertentu seperti berbentrokan dengan lubang jalan, roda bisa cepat rusak. Selain itu, road bike sebenarnya tidak didesikasikan untuk membawa beban berat. Namun apabila Anda hanya membutuhkannya untuk perjalanan jarak pendek dengan beban ringan seperti belanjaan pasar, road bike masih dapat diandalkan.

Mountain Bike (MTB)


Untuk pemakaian pada medan berat, mountain bike, atau biasa disingkat MTB, bisa jadi pilihan. Keuntungan yang di dapatkan dirasa sepadan. Dilengkapi dengan rem berkekuatan setara dengan sepeda motor, dan biasanya suspensi yang mumpuni untuk menahan guncangan. Kekurangan mountain bike adalah bobot yang berat dengan roda besar. Kategori sepeda mountain bike biasanya banyak tersedia di situr belanja, seperti Ruparupa.

Hybrid Bike

Nah, bila mengidamkan sepeda dengan kecepatan setara road bike namun sekuat mountain bike untuk tren mendatang, Anda dapat memilih hybrid bike. Ditunjang dengan sadel yang lebih lebar dan setang yang tegak, hybrid bike sangat sempurna untuk dibawa berkeliling kota. Ideal juga untuk dibawa di jalan aspal maupun trek setapak yang biasanya berbatu. Saat hujan, hybrid bike menawarkan performa yang lebih konsisten. Dan beberapa model bahkan dilengkapi dengan keranjang untuk membawa tas atau bebawaan.

Fixie

Fixie atau fixed gear sebenarnya adalah sepeda balap untuk medan velodrome. Namun beberapa komuter menyukainya karena ringan, cepat, dan minim perawatan. Tak heran, fixie juga populer untuk opsi sepeda dalam kota. Kekurangannya hanya satu, fixie adalah tipe sepeda yang mengandalkan kayuhan kaki Anda untuk maju. Sepeda otomatis berhenti dengan sendirinya saat kaki Anda tak menyentuh pedal. Jika Anda tidak masalah dengan hal tersebut, boleh-boleh saja memilih fixie sebagai sepeda Anda.

City Bike


Sudah tahu dong, kalau Amsterdam dan kota Eropa lain terkenal karena kebiasaan penduduknya yang gemar bersepeda. Jenis sepeda tersebut adalah city bikes. City bikes memang didesain khusus untuk kenyamanan penduduk kota. Dimana pengendara wanita dapat tetap mengenakan rok, karena terdapat papan pelindung pada jari-jari roda serta pada rantai sepeda, plus lampu built-in untuk penerangan saat digunakan sore atau menjelang malam hari. Sadelnya juga nyaman, sempurna untuk memantau kondisi jalan dari balik setang. Sayangnya, city bikes cenderung bergerak lambat.

E-Bike

E-bike atau Electric bike sempat populer beberapa waktu lalu di Indonesia. Brand seperti Selis mengusung konsep ini. Sangat mudah digunakan, karena ada motor penggeraknya. Walaupun mesin e-bike tidak seperti mesin sepeda motor, ada baiknya Anda tetap melengkapi sesi berkendara dengan helm. Pasalnya, kecepatan e-bike bisa hampir setara kecepatan sepeda motor. Sisi menyenangkannya, bila Anda menggunakan e-bike untuk bike to work, dijamin, keringat akan jauh berkurang dan Anda bisa bekerja dengan lebih percaya diri. Bagaimana?

Folding Bike

Satu lagi pilihan untuk bike to work adalah sepeda lipat, yang memang sudah menjamur saat ini. Sesuai dengan namanya, sepeda lipat dirancang dengan body yang dapat disederhanakan demi kemudahan dalam penyimpanan. Bila rumah Anda tidak luas dan garasi terbatas, sepeda lipat adalah jenis yang paling cocok untuk Anda. Jangan lupa selalu mengenakan helm saat bersepeda untuk memperkecil risiko cedera kepala. Karena sepeda lipat memiliki roda yang kecil, sehingga seringkali tidak stabil saat melindas lubang jalan.

Touring Bike

Tipe touring bike dapat Anda pilih jika menginginkan sepeda yang dapat Anda pakai sekaligus untuk hobi touring ke luar kota. Touring bike terkenal dengan keunggulannya tahan terhadap cuaca dan aneka medan, serta kemampuannya untuk menopang bawaan berat. Pilihan yang sempurna untuk opsi jalan-jalan pascapandemi, bukan?

Adult Tricycle

Memiliki orangtua yang masih segar dan fit? Saatnya menghadiahkan mereka sepeda roda tiga untuk opsi berkelana di sekitar tempat tinggal. Sepeda ini sangat nyaman, prima dalam menjaga keseimbangan. Dan yang pasti, banyak ide yang bisa tercipta dengan hadirnya sepeda roda tiga di garasi mereka. Seperti lebih mudahnya bagi mereka membagikan bantuan kepada tetangga yang terkena PHK, dll.

Kids Bike


Anak-anak Anda pun perlu memiliki sepedanya sendiri. Masih ingatkah Anda akan kenangan belajar sepeda pertama kali? Yuk, teruskan tren sepeda tersebut kepada Si Kecil. Jatuh-bangun tak apa, asal bisa menikmati dan mensyukuri indahnya bermain di luar, bukan #dirumahaja. Sambil terus tetap mengajari mereka hidup berdamai dengan virus corona tentunya.

 


Friday, December 16, 2016

Cara Mudah Bayar Pajak Motor Secara Online lewat ATM



Cara Mudah Bayar Pajak Motor Secara Online lewat ATM


Ada kabar gembira untuk sobat yang berdomisili di Jakarta dan mempunyai kendaraan bermotor yang ber Plat Jakarta juga. Karena dalam rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, telah meluncurkan layanan Pajak Online atau e-pajak. Berita ini mungkin sudah lama atau basi, jadi saya hanya meng share kembali agar bagi yang belum tahu informasinya, bisa tahu juga dan bermanfaat.

Dan Layanan tersebut, dapat dilakukan langsung secara elektronis baik melalui internet http://pajakonline.jakarta.go.id/login
Selain itu juga bisa menggunakan dengan Google Apps melalui handphone Android serta pembayaran melalui ATM Bank yang bekerja sama yaitu Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BJB, Bank BTN, Bank BRI Syariah, Bank BCA, Bank Danamon, Bank Cimb Niaga, Bank MNC, Bank BII dan PT Pos Indonesia.
"Layanan ini kami yakini akan semakin mempermudah pembayaran PKB (Pajak Kendaraan Bermotor). Karena WP (Wajib Pajak) hanya cukup membayarnya melalui ATM saja," kata Edi Sumantri, Wakil Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, ketika dihubungi Warta Kota, Selasa (21/6/2016).
Cukup membayar di ATM, nantinya WP mendapatkan struk bukti pengesahan pembayaran pajak.

Struk bukti pembayaran ini dipersamakan dengan bukti pembayaran SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) PKB dan pengesahan STNK.
"Cukup dengan struk itu, sudah menjadi bukti pembayaran pajak yang sah. Struk ini nantinya yang dibawa ke Samsat untuk dicetak bukti pembayaran PKB," katanya.
Hanya dengan membawa struk itu, dinilai lebih praktis dibandingkan saat menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya.
Pasalnya, WP tidak perlu membawa berkas apa-apa.
"Nggak perlu bawa BPKB, STNK lama, cukup bawa struk pembayaran saja, nanti langsung diprint," jelasnya.

Bahkan, untuk membawa struk itu di Samsat tidak perlu terburu-terburu. Pasalnya, sudah menjadi alat bukti pembayaran pajak yang sah.
"Kalau bayar lewat ATM-nya hari ini, ya nggak perlu ke Samsat-nya hari ini juga. Meski nanti terkena razia polisi, struk itu menjadi bukti pembayaran pajak yang sah. Tapi tetap harus segera diprint bukti pembayaran pajak dari samsat," katanya.
Untuk print pengesahan pajak itu, sendiri bisa dilakukan di mobil keliling, gerai samsat di mal, kantor samsat kecamatan di lima wilayah kota.
"Kantor samsat kecamatan lima wilayah itu ada di Kecamatan Pulogadung (Jakarta Timur), Penjaringan (Jakarta Utara), Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Kebon Jeruk (Jakarta Barat), dan Kemayoran (Jakarta Pusat)," katanya.
Namun, untuk pembayaran pajak ini baru bisa dilakukan untuk pajak tahunan.
Sementara, PKB lima tahunan tidak bisa dilakukan karena masih harus melakukan cek fisik kendaraan.

"Nanti kedepannya kami tingkatkan juga, WP bisa membayarnya melalui mobile banking atau e-banking," katanya.
Meski demikian, untuk pembayaran pajak tersebut, harus sesuai dengan data kepemilikian.
Nama rekening WP harus sesuai dengan nama pajak kendaraan yang dibayarnya.
Wajib Pajak dengan data kepemilikan kendaraan yang sesuai dengan data yang ada dalam server SAMSAT dan Data Nasabah di Bank. (NIK di KTP = NIK di SAMSAT)
Mekanisme Tahapan Transaksi pembayaran e-samsat adalah:
WP atau pemohon mengunjungi ATM bank terdekat untuk melakukan transaksi pembayaran;
Akan tampil menu pajak kendaraan bermotor di layar mesin ATM
Wajib pajak / pemohon memasukan Kode Nopol kendaraannya diawali dengan 4 digit angka dan dilanjutkan dengan memasukan konversi huruf (karena pada mesin ATM tidak ada entri Huruf)

Contoh konversi huruf :

A = 01
Contoh :
B 1234 BAD 1234 + B = 02, A = 01, D = 04

Maka yang di entry pada layar ATM adalah :
1234 02 01 04
Petunjuk akan ditampilkan pada layar ATM
B= 02
C = 03
D = 04
E = 05
F = 06
Dst… s/d Z = 26

ATM akan melakukan verifikasi data kepemilikan kendaraan bermotor ke server Samsat berdasarkan data nasabah pemilik kartu ATM dan Nopol yang di-entry pada layar ATM.
Jika seluruh proses identifikasi sesuai dan valid maka pada layar ATM akan menampilkan data kendaraan yang dimaksud beserta jumlah besaran nominal PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar.
Jika wajib pajak setuju dengan informasi yang ditampilkan, maka pemohon dapat melanjutkan proses pembayaran.
Jika proses pembayaran selesai dan dinyatakan berhasil maka dari mesin bank secara otomatis akan mengeluarkan bukti pembayaran berupa struk yang memiliki bentuk dan ukuran sesuai ketentuan.

Untuk lebih jelasnya bisa lihat di video ini




sumber : http://wartakota.tribunnews.com/




Tuesday, February 9, 2016

Ingin cepat memiliki Anak



Setiap manusia mempunyai cara sendiri untuk bahagia, dan jalan menuju bahagianya pun sudah digariskan oleh Allah SWT. Menurut saya dan juga beberapa orang lain mungkin sepakat bahwa bahagia itu adalah mensyukuri apa yang telah diberikan Allah selama ini. Baik itu kekurangannya maupun kelebihannya.

Nah Tema kali ini adalah anugerah terbesar yang merupakan karunia pemberian Allah kepada semua manusia untuk memiliki buah hati atau anak. Dan dalam kasus ini pastinya bagi pasangan suami istri dan sudah menikah resmi..

Tidak semua pasutri yang langsung punya anak setelah menikah. Mungkin saja ada sang istri yang ingin KB terlebih dahulu, ada juga pasutri tsb yang belum siap untuk punya momongan, dan lain sebagainya. Namun banyak juga pasutri yang benar-benar mendambakan kehadiran sang buah hati sejak mereka menikah namun sampai beberapa tahun masa pernikahan masih juga belum mempunyai anak.

Banyak sekali factor yang memnyebabkan para pasutri belum mempunyai anak walaupun sudah lama menikah. Disini saya tidak akan menjabarkan factor-faktor tsb, karena tidak akan ada habisnya isi postingan ini nanti :-).

Saya sendiri Alhamdulillah sudah berkeluarga dan mempunyai seorang buah hati. Saya bersyukur sekali karena tahun pertama setelah menikah, saya dan istri saya langsung dikaruniai seoarang anak.

Ada kakak ipar saya, teman saya, sudara saya, yang sudah lama menikah tapi masih belum dikaruniai anak. Padahal mereka sudah konsultasi kedokter, ataupun ketempat lainnya. Berbagai cara sudah dilakukan agar mereka cepat dapat momongan seperti minum obat penyubur, di urut secara rutin, menjaga pola kerja dan pola makan ataupun lain-lain. Tapi manusia hanya bisa berusaha namun Allah juga yang menentukan.

Tapi dibalik itu semua jangan lah berkecil hati, karena Mungkin saja Allah belum memberikan rizqinya kepada para pasutri yang belum memiliki buah hati tsb. Selalu berdoa dan berusaha. Jujur saja setelah menikah pastinya para pasutri ingin mempunyai anak, karena dengan begitu kehidupan mereka menjadi lebih lengkap. Memiliki keluarga kecil yang harmonis adalah dambaan setiap insan, dan sang buah hati melengkapi keharmonisan sebuah keluarga, karena dengan begitu pasutri tersebut akan lebih saling membutuhkan dan bekerja sama, dan yang pastinya akan lebih menyayangi keluarga dan lebih pengertian.

Dan bagi para pasutri yang belum memiliki buah hati jangan sedih dan berkecil hati, tetap berdoa dan berusaha, sering konsultasilah ke dokter atau kepada siapa saja yang lebih mengerti tentang hal ini. Anda juga bisa mencari solusinya melalui referensi-referensi buku dari dokter-dokter ahli. Dan lain sebagainya.

Dan ada review dari saya semoga dapat membantu anda yang belum mempunyai buah hati. Buku ini mungkin dapat membantu anda. Tips Cepat hamil ini memberikan solusi bagi anda yang ingin cepat memiliki sang buah hati, tapi tentu saja semua dengan izin Allah SWT. Untuk lebih jelasnya silahkan anda klik banner dibawah ini.


Banner 300x250

Tuesday, December 16, 2014

Atasi Limbah dengan Bank Sampah



Bila Anda pergi ke bank dan setor uang, Anda mungkin akan dapat bunga. Bila Anda pergi ke Bank Sampah dan setor sampah, Anda akan dapat uang tunai.
Bank Sampah?


Berbagai jenis sampah setoran (foto : Eddy Roesdiono)



Ya, Anda tidak salah baca. Hari ini saya menghabiskan setengah hari Minggu untuk acara peresmian Bank Sampah Anggrek, di RW V Babatan Pilang, Kecamatan Wiyung , Surabaya. Seminggu sebelum peresmian Bank Sampah Anggrek, selebaran sudah dibagikan ke rumah-rumah warga. Dan tadi pagi, pengumuman ajakan untuk menyetor sampah ke Bank Sampah sudah pula disampaikan melalui corong masjid.



Mendaftar menjadi nasabah bank sampah (foto : Eddy Roesdiono)

Sekitar 50 orang—kebanyakan ibu-ibu—menyambut gembira gagasan Bank Sampah ini. Mereka hadir membawa sampah yang siap disetor. Balai RW disulap menjadi semacam kawasan ‘bank’: ada bagian registrasi untuk mendapatkan Buku Tabungan Sampah, ada bagian pencatatan setoran, dan—ini yang tidak terdapat pada bank lazimnya—ada bagian penimbangan sampah.



Penimbangan sampah (Foto : Eddy Roesdiono)

Bank Sampah digagas oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk mengajar masyarakat agar berperanserta merawat lingkungan dalam konteks reduce, recycle, reuse. “Bank Sampah merupakan kegiatan yang membantu masyarakat mengelola sampah. Pada tahap ini, kita berfokus terlebih dahulu pada pengelolaan sampah kering dari rumah tangga seperti besi, kuningan, seng, tutup botol plastik, kertas dan plastik,” ujar Titik Pancawati, Direktur Bank Sampah Anggrek, RW V Babatan Pilang. Warga masyarakat bisa menyetorkan sampah ke Bank Sampah pada hari Sabtu dan Minggu ke tempat yang ditunjuk.

Jenis dan bobot sampah yang disetor akan dicatat pada buku tabungan masing-masing nasabah dan pada buku catatan Bank Sampah. Pada akhir bulan, nasabah bisa memperoleh uang tunai berdasarkan jenis dan jumlah setoran sampah mereka. Sayang belum ditentukan besaran uang tunai untuk masing-masing sampah. “Kita punya ketentuan pembayaran uang tunai untuk masing-masing jenis sampah, yang sudah dipilah-pilah berdasarkan jenisnya. Bila nasabah menyetorkan jenis sampah yang tercampur aduk, harganya lebih rendah,” lanjut Titik Pancawati.

Sebagai lembaga masyarakat, Bank Sampah bergerak dengan dukungan berbagai pihak: Pihak Rukun Warga menyediakan tempat dan legalitas, serta beberapa pihak yang berperan sebagai donatur sarana, pelatihan penanganan sampah, pengepul (tengkulak sampah) dan tenaga kerja.

Untuk urusan pelatihan, Bank Sampah Anggrek mendapatkan bantuan dari Pusdakota, sebuah lembaga di bawah Universitas Surabaya. “Pusdakota akan memberikan lathan ketrampilan untuk pengurus Bank Sampah, memberikan sosialisasi pemilahan dan penanganan sampah kepada masyarakat, dan pengembangan rumah kompos untuk sampak organik,” ujar Parwito, anggpta staf Pengembangan Kewirausahaan Pusdakota.


Buku Tabungan Sampah (foto : Eddy Roesdiono)

Bank Sampah Anggrek, seperti bank sampah lain di Surabaya, juga mendapatkan bantuan sarana dari program CSR (Corporate Social Responsibility) Unilever melalui Wehasta, sebuah LSM yang mewakili Unilever.

“Kami menyumbangkan buku tabungan sampah, kaos tangan, pendampingan dan timbangan sampah,” ujar Trimulyono dan Wendy. Motivator lapangan dari Wehasta. Trimulyono menyebutkan bahwa Wehasta telah berperan membantu penyediaan sarana semacam ini untuk 184 bank sampah di Surabaya sejak tahun 2011. Ia menargetkan pembentukan total 190 bank sampah di akhir tahun 2014.

“Kehadiran bank sampah sangat membantu mengurangi sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Benowo,” kata Trimulyono ketika ditanya tentang manfaat bank sampah di tengah masyarakat.

Apa pendapat masyarakat tentang bank sampah? “Bank Sampah membantu kami menyingkirkan tumpukan sampah di rumah seperti kertas, kardus, botol plastik. Tempat setor sampah juga dekat rumah, jadi gampang,” tutur Risa Asani, nasabah Bank Sampah Anggrek. Risa tak tahu bahwa penyetoran sampah ke bank sampah akan diimbali uang tunai. Yang jelas, penyetoran sampah ke bank sampah lebih nyaman bila dibandingkan dengan menjual sampah ke pemulung yang keliling kampung. Pemulung pilih-pilih jenis sampah yang mereka beli sementara bank sampah bisa terima semua jenis sampah kering karena pengurus tahu ke mana berbagai jenis sampah sampah itu diteruskan.


Risa Asani, nasabah bank sampah dengan Buku Tabungan Sampah (foto : Eddy Roesdiono)

Soal penerusan sampah ini menarik juga dibahas. Pada acara peresmian Bank Sampah Anggrek, pengurus mengundang Solikan, tengkulak besar sampah daur ulang yang diberi kesempatan untuk bicara pada masyarakat tentang jenis-jenis sampah yang bisa disetor padanya untuk dijual sebagai produk daur ulang.


Terakhir, peresmian Bank Sampah dan kepengurusan Bank Sampah Anggrek selama tiga bulan ini beruntung mendapatkan bantuan tenaga gratis dari 15 mahasiswa Universitas Katholik Darma Cendika melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Profesi.




“KKN Profesi adalah KKN mahasiswa dari berbagai jurusan yang sudah punya pekerjaan dan hanya bisa membantu bekerja pada Bank Sampah di hari Sabtu dan Minggu. Selama tiga bulan kami khusus akan membantu kerja di Bank Sampah Anggrek,” kata Evy Novianti, mahasiswa jurusan Akuntansi yang terlibat dalam KKN itu.


Yuk, mulai turut serta mengatasi limbah di sekitar kita untuk mendapatkan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman melalui bank sampah.
Nilai Keperawanan (17+)

Nilai Keperawanan (17+)




Bagian pertama berbicara Alergi Wanita Dewasa. Pada bagian ini masih ada hubungannya dengan ulasan sebelumnya, mengupas persoalan seks terutama masalah keperawanan yang mulai diobral oleh sebagian kaum perempuan post modern. Sebelum pada pembahasaan seperti pada judul, didahului mengupas pelajar seks in the kost vs cewek kafe, cewek seksi, kemudian dilanjutkan dengan fenomena kaula muda yang menikah berulang kali tanpa disadari.

Pelajar Seks In The Kost vs Cewek Kafe


Mungkin kita heran bila melihat seorang gadis bekerja di kafe untuk mempertahankan hidupnya. Apa yang mereka lakukan, sebagian besar masyarakat menganggapnya sebagai orang yang hina, wanita murahan. Padahal, dia melakukan pekerjaan seperti itu demi kelangsungan hidup orang tuanya, bahkan ada yang menanggung biaya hidup untuk anaknya. Sedih memang, harus mendapat cibiran dari masyarakat sebagai wanita murahan.

Saya pernah berteman baik dengan cewek kafe. Dia sering curhat tentang bagaimana dia menjalani pekerjaan seperti itu, yang seharusnya tidak dilakukan. Dia memilih pekerjaan seperti itu karena berulang kali mencari pekerjaan yang layak tetapi selalu gagal, sedangkan suaminya sudah menceraikannya. Dia memilih jalan pintas, melacurkan diri menjadi pekerja seks komersial, untuk menanggung biaya hidup ibunya di kampung yang sudah tua dan sakit-sakitan. Setiap dua bulan sekali, dia kirim uang untuk ibunya.

Jika direnungkan, apa yang dia lakukan sebuah tindakan mulia, meski pekerjaan yang digeluti dianggap sebagai pekerjaan wanita murahan. Akan tetapi lebih mengherankan lagi terhadap perilaku muda-mudi sekarang, terutama pada kalangan pelajar. Saat ini semakin marak penomena pelajar (baik pelajar sekolah menengah maupun perguruan tinggi) yang menjadikan rumah kost-kost-an sebagai café, dijadikan tempat mesum gratis dengan pasangannya, dengan kata lain ‘Seks In The Kost’.

Yang membuat kita heran, mereka sering melakukan seks di kost dengan menghambur-hamburkan uang orang tuanya, biaya kost dibayar orang tua, begitu pula biaya hidupnya ditanggung orang tua. Mereka enak-enakan melakukan seks pranikah di kost, sedangkan orang tua bekerja banting tulang.

Coba kita bandingkan kedua kasus di atas, mana yang lebih hina, cewek pelacur ataukah pelajar seks in the kost?


Cewek Seksi Dimata Lelaki

Cewek berpakaian seksi saat ini semakin bergentayangan, entah hendak mencari mangsa atau mungkin pamer kemolekan tubuh. Tetapi yang pasti, cewek berpakaian seksi memiliki motif terselubung, tujuan tersembunyi atau mungkin hanya ikut-ikutan berpakaian yang sedang trendy.

Seksi memiliki pengertian yang luas. Salah satu definisi KBBI Kemendiknas, seksi diartikan sebagai ‘merangsang rasa berahi (tt bentuk badan, pakaian, dsb)’. Seseorang dianggap seksi pada dasarnya dianggap mampu membangkitkan gairah organ seksual orang lain atau lawan jenis.

Tentu setiap lelaki memiliki pandangan berbeda tentang cewek seksi. Ada yang memandangnya dari sudut negatif, dan ada yang sebaliknya. Secara garis besar, ternyata lelaki menganggap cewek seksi sebagai cewek murahan, bahkan cenderung dianggap cewek genit, nakal.

Ketika melihat cewek seksi, menikmati pemandangan ‘hot’, kebanyakan lelaki mengatakan, “pasti enak kalau cewek itu digituin”. Ungkapan seperti itu cenderung memandang cewek seksi sebagai obyek pemuasan nafsu seks. Bisa jadi, cewek seksi dijadikan kayalan saat masturbasi atau onani.

Sudah takdirnya lelaki jika nafsu berahinya bangkit, otak mesum pun kambuh. Pernyataan-pernyataan menganggap cewek seksi ‘enak’ diajak berhubungan intim, hampir dapat mewakili pandangan semua lelaki yang sudah memahami seks. Namun ada pula yang berpendapat lain, bahwa cewek seksi itu pembawa penyakit.

‘Lihat! ada cewek aids’ ujar seorang teman ketika melihat cewek seksi lewat. Maksudnya bahwa cewek seksi itu pembawa penyakit hiv-aids, karena cewek seksi dianggap ingin mencari korban, mencari mangsa, sering gonta-ganti pacar, bahkan dianggap sudah sering melakukan hubungan seksual, meski tidak selalu demikian.

Menurut ajaran agama, perempuan yang berpakaian seksi dikatakan dapat merusak mental orang yang melihatnya, seperti dinyatakan dalam Kama Sutra, “Hendaknya bagian yang sensitive dari tubuh ini jangan diperlihatkan, karena itu akan merusak mental dari orang yang melihatnya” (Kama Sutra.III.12).

Kasus-kasus pelecehan seksual atau pemerkosaan lantaran lelaki tidak kuat menahan gejolak nafsu seksnya, terlebih lagi jika sering melihat sesuatu yang dapat mengundang nafsu berahi, termasuk jika sering memandang cewek seksi, apalagi seperti saat ini masih banyak yang mengkoleksi video porno, meski sudah diberlakukan Undang-Undang Pornografi, dimana seseorang atau organisasi dilarang membuat, menyimpan, memiliki dan menyebarkan konten yang bermuatan pornografi.

Konten-konten pornografi demikian kuatnya berpengaruh terhadap kehidupan seks seseorang. Kasus-kasus pemerkosaan sebagian besar bermula dari kebiasaan menonton video porno, cerita seks, dan lain sebagainya. Generasi muda, dan hampir kebanyakan orang sangat sulit mengendalikan nafsu seks, terutama nafsu seks terhadap lawan jenis. Seperti opini yang pernah saya tulis di Kompasiana, bahwa saat ini masyarakat Indonesia butuh obat peredam nafsu seks. Semoga, di kemudian hari ahli-ahli obat dapat menyediakan obat peredam nafsu seks untuk mencegah semakin tingginya angka kasus kekerasan seksual, pemerkosaan dan lain sebagainya.

Kembali pada topik, saya memiliki pandangan berbeda tentang cewek yang doyan berpakaian seksi. “Cewek seksi itu nafsu seksnya besar”, sederhananya dapat diungkapkan seperti itu. Asumsi tersebut dilatarbelakangi bahwa ketika seseorang nafsu seksnya sering bergejolak, lebih kuat, lebih besar, maka ia lebih nyaman berpakaian yang buka-bukaan alias berpakaian seksi, selalu ingin menunjukan bentuk tubuh indahnya untuk mencuri perhatian orang lain. Bahkan hingga tak sadar kalau tubuhnya tak seindah yang dirasakan. Pada umumnya, berpakaian seksi lebih cenderung ditunjukan oleh kaum perempuan, karena pada dasarnya nafsu seks wanita delapan kali lebih kuat daripada lelaki.

Banyak Pelajar Menikah Berulang Kali

“Betapa lucunya anak negeri ini. Bangga pacaran, penampilan parlente, hingga seks bebas, akan tetapi dibiayai orang tua”.

Pada era globalisasi seperti saat ini, masyarakat Indonesia semakin tak mampu membendung masuknya budaya yang bertentangan dengan budaya ketimuran. Masyarakat semakin terlindas kemajuan jaman, terutama generasi muda. Kemajuan teknologi dan informasi tak diiringi dengan kemajuan moral, meski tingkat pendidikan masyarakat semakin tinggi.

Untuk menggapai cita-cita yang lebih tinggi, sebagian besar generasi muda menimba ilmu lebih tinggi, jauh dari pantauan dan perhatian orang tua. Merasa diluar kendali orang tua, dengan mudah bertindak ‘semau gue’, sehingga tak jarang seseorang terjun ke dalam pergaulan bebas, pergaulan yang bertentangan dengan budaya timur dan bertentangan dengan ajaran agama, seperti seks bebas, kumpul kebo, dan lain sebagainya.

Orang tua bekerja banting tulang mencari nafkah untuk menyekolahkan anaknya, akan tetapi tak jarang membalas kerja keras orang tua dengan bersenang-senang melakukan seks bebas di atas penderitaan keluarga. Tak sedikit para pelajar bergaya konglomerat, padahal orang tuanya melarat bin sekarat.
Jika direnungkan, betapa lucunya anak negeri ini. Bangga pacaran, penampilan parlente, hingga seks bebas, akan tetapi dibiayai orang tua.

Yang lebih memprihatinkan, semakin banyak pelajar kumpul kebo sambil menimba ilmu, terutama di kalangan pelajar tingkat perguruan tinggi. Bagi pelajar yang masih SMA/SMK meski jarang ditemukan kumpul kebo, akan tetapi banyak pelajar yang sering melakukan hubungan intim terlarang, terutama mereka yang ngekost, bahasa gaulnya ‘Sex in the kost’.

Menurut penelitian, menunjukkan hampir 97,05% mahasiswi di kota tertentu sudah tidak perawan, khususnya pada jenjang usia antara 17-23 tahun. Sedangkan tingkat SMP dan SMA, pada jenjang usia antara 13-18 tahun, sekitar 68% pelajar perempuan sudah tidak perawan.

Dalam pandangan agama, melakukan hubungan seks atas dasar suka sama suka diluar perkawinan yang sah dianggap telah menikah dengan cara hina, berzina, perkawinan rendah. Lebih mengerikan lagi, banyak yang melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan, dengan kata lain banyak pelajar yang melakukan pernikahan hina berulang kali dan dinyatakan tak layak diupacarai dengan mantra Veda ketika upacara pernikahan. Akibat dari seks diluar perkawinan, banyak generasi muda menikah by accident, menikah hamil duluan karena ‘kecelakaan’.

Menilik tradisi beberapa desa di Bali, seseorang yang hamil duluan atau pun melahirkan anak tanpa seorang ayah dapat menyebabkan ‘cuntaka desa’, membuat desa adat setempat menjadi leteh, kotor. Sehingga masyarakat adat harus melaksanakan upacara tertentu untuk menyucikan desa adat dari kekotoran akibat perbuatan seks menyimpang. Hanya saja, banyak yang menyembunyikan kehamilannya dengan menikah ketika menyadari dirinya hamil.

Selain daripada itu, akibat dari seks dengan cara rendah, seks dengan cara hina akan melahirkan generasi yang rusak, seperti melahirkan anak yang suka melawan orang tua, anak berandalan, ugal-ugalan, senang melakukan perbuatan yang melawan hukum.

Nilai Keperawanan Bagi Lelaki

Saat ini, sebagian besar kaum perempuan menganggap keperawanan tidak penting, bahkan dengan mudahnya mengobral keperawanannya bukan kepada suaminya. Hal ini terjadi tidak lepas dari pola pikir yang keliru. Kaum perempuan membanding-bandingkan keperawanan dengan keperjakaan, dan bagi kaum perempuan, keperjakaan dianggap tidak penting.

Kalau boleh jujur, hampir semua lelaki ingin memiliki seorang istri masih perawan saat malam pertama, atau paling tidak memiliki pacar yang masih perawan dan diajaknya menikah kemudian. Betapa kecewanya seorang lelaki jika ternyata calon istrinya sudah tidak perawan, sudah dijamaah lelaki lain.

Sebenarnya seberapa penting atau seberapa besar harga keperawanan bagi seorang lelaki? pertanyaan ini tidak bisa dijawab dalam bentuk angka-angka, tetapi jawabannya dengan sudut pandang perempuan terhadap nilai seorang lelaki.

Bagi seorang perempuan, lelaki yang memiliki harta dan bertanggungjawab, dianggap sangat berharga, dengan kata lain, lelaki kaya dan bertanggung jawab merupakan kebanggaan dan dambaan setiap perempuan. Bahkan tak jarang seorang wanita rela memiliki pasangan lelaki bertampang pas-pasan, tetapi mampu menjamin kehidupannya di masa depan. Hal ini pula sebabnya banyak perempuan rela dimadu. Baginya, perjaka tak penting, yang terpenting harta dan bertanggungjawab. Wanita mana yang tidak menginginkan lelaki berharta dan bertanggungjawab, apalagi tampan dan penyayang?

Nilai keperawanan bagi lelaki sama pentingnya kekayaan bagi seorang perempuan yang mendambakan keluarga yang bahagia. Dan bagi lelaki, wanita yang bisa menjaga keperawanannya (kesuciannya) dianggap wanita yang bertanggungjawab dan wanita baik-baik. Apalagi wanita seperti itu cantik, cantik hati dan cantik fisik. Besar kemungkinan banyak lelaki yang mendambakan dan mengejar-ngejarnya.

Bahwasanya, jika seorang perempuan sudah tak perawan (tak suci) padahal dia belum menikah, dia akan menjadi wanita yang dicampakkan, diremehkan, yang dulunya dikejar-kejar, tetapi tak berharga kemudian.

Hal lain yang tak kalah penting, seorang perempuan yang sudah tidak perawan (tetapi belum menikah), aura kecantikannya akan meredup, sehingga orang melihatnya tidak lagi memancarkan kecantikan, meski sebenarnya dia cantik. Jangan heran, bila ada wanita yang tampangnya pas-pasan, masih perawan, ternyata banyak lelaki yang mendambakannya, bahkan dikejar-kejar bagaikan seorang bidadari.
Jaman tak lagi sama

Jaman tak lagi sama


Beginilah Mereka Menghancurkan Kita,

Lalu bagaimana sikap kita…??! (Mohon Dibaca Sejenak)



Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah “Penghapus!” Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”. Dan permainan diulang kembali.

Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

“Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.”

“Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?” tanya Guru kepada murid-muridnya. “Paham Bu Guru”

“Baik permainan kedua,” Ibu Guru melanjutkan. “Bu Guru ada Qur’an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu “dijaga” sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?” Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.

Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.

“Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…”

“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari’at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan.”

“Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?” tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo’a dahulu sebelum pulang…”

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.


*****

Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam.

Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya:

“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu.”(QS. At Taubah :32).

Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa.

Begitulah sikap musuh-musuh Islam. Lalu, bagaimana sikap kita…?

Silahkan di Share